Pantai Kartini Jepara, terletak di kota yang kaya akan warisan budaya dan kerajinan kayu, menawarkan sebuah pelarian yang menenangkan dengan pemandangan laut yang memukau.
Pantai ini dikenal karena pasirnya yang halus dan deretan fasilitas yang lengkap, menjadikannya destinasi yang sempurna untuk keluarga dan wisatawan yang mencari ketenangan serta kesenangan.
Selain keindahan alamnya, Pantai Kartini juga memiliki daya tarik unik berupa kapal penyeberangan yang menghubungkan pengunjung ke Pulau Panjang, tempat yang sempurna untuk menyelami keindahan bawah laut Jepara.
Dengan kombinasi suasana santai dan kegiatan yang beragam, Pantai Kartini menjadi salah satu permata wisata di Jawa Tengah yang tidak boleh terlewatkan.
Sejarah dan Asal Usul Pantai Kartini
Pantai Kartini Jepara memiliki koneksi historis yang mendalam dengan RA Kartini, pahlawan emansipasi wanita di Indonesia. Nama pantai ini diambil dari masa kecil RA Kartini, dimana ia sering bermain di pantai ini bersama saudara-saudaranya.
Pantai ini juga dikenal dengan nama "Pemandian" karena dipercaya sebagai tempat yang memiliki air berkah yang dapat menyembuhkan penyakit.
Kepercayaan terhadap khasiat air ini telah ada sejak lama dan masih dipertahankan hingga saat ini. RA Kartini sendiri diketahui sering mandi di sini, memperkuat kepercayaan masyarakat akan manfaatnya.
Area pemandian ini terletak di bagian barat pantai yang disebut Poncol, tempat yang terpisah dari keramaian pengunjung. Tempat ini umumnya ramai dikunjungi di waktu pagi atau sore. Alasan inilah yang melatarbelakangi penamaan Pantai Kartini.
Meski terdapat mitos seputar air pemandian, Pantai Kartini tetap merupakan destinasi wisata yang penting di Jepara, menawarkan pemandangan alam yang indah dan memberikan nilai edukatif bagi pengunjung.
Informasi Lokasi dan Tarif Masuk ke Pantai Kartini
Pantai Kartini terletak dekat dengan pusat Kota Jepara, hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit berkendara.
Lokasi yang strategis ini membuatnya menjadi tujuan populer bagi penduduk lokal Jepara serta pengunjung dari daerah lain. Pantai ini berada di Desa Bulu, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara, di Provinsi Jawa Tengah.
Salah satu daya tarik utama di Pantai Kartini adalah Kura-kura Ocean Park, sebuah kompleks wisata yang menampilkan aquarium di lantai pertama dan teater 3D di lantai kedua.
Bentuk bangunan yang menyerupai kura-kura raksasa membuatnya menjadi spot foto yang sangat disukai oleh pengunjung.
Biaya masuk ke Pantai Kartini sangat terjangkau:
- Tiket masuk umum: Rp5.000 per orang pada hari kerja dan Rp7.500 pada akhir pekan.
- Biaya parkir adalah Rp3.000 untuk sepeda motor dan Rp5.000 untuk mobil.
- Untuk menikmati pengalaman di Kura-kura Ocean Park, tiketnya dibanderol Rp12.500 pada hari kerja dan Rp17.500 pada akhir pekan.
Kura-kura Ocean Park
Pantai Kartini menawarkan sebuah atraksi menarik berupa Kura-kura Ocean Park, sebuah taman laut yang terdiri dari dua lantai, dengan lantai dasar diatur sebagai taman laut. Di area ini, pengunjung dapat menikmati terapi ikan dengan ikan garra rufa yang diimpor dari Turki.
Selain itu, terdapat juga sebuah aquarium besar yang menampilkan berbagai spesies laut seperti hiu, penyu sisik, pari, dan ikan kakap, serta ikan-ikan dari Kepulauan Karimunjawa termasuk kerapu, jenaha, triger, mimi & mintuna, giant trevally (GT), dan ikan buntal.
Akuarium besar ini juga dilengkapi dengan sebuah teater kehidupan laut yang menayangkan film selama 30 menit dengan kapasitas 30 penonton, memberikan pengalaman edukatif tentang kehidupan bawah laut.
Terdapat juga kolam sentuh dimana pengunjung dapat langsung berinteraksi dengan berbagai jenis makhluk laut, menambah pengalaman imersif selama berkunjung ke Pantai di Jepara ini.
Pulau Kelor dan Legenda Encik Lanang
Dahulu kala, daerah yang kini dikenal sebagai Pantai Kartini adalah sebuah pulau yang dipenuhi oleh pepohonan kelor, sehingga dikenal sebagai Pulau Kelor. Pulau ini awalnya terpisah dari daratan Jepara namun akhirnya bergabung akibat proses sedimentasi.
Pulau Kelor pernah dihuni oleh seorang pria Melayu bernama Encik Lanang, yang dikenal karena membantu Belanda dalam konflik melawan Bali. Atas jasanya, Encik Lanang diberi hak untuk menggunakan Pulau Panjang, sebuah pulau di dekatnya, untuk beternak.
Encik Lanang berteman dengan Ki Ronggo Mulyo, yang tinggal di Teluk Jepara. Suatu ketika, Adipati Citrokusuma VII bersama dua pejabat dari Kadipaten Jepara hendak berlayar ke Karimunjawa.
Mereka berangkat dari Teluk Jepara, namun di tengah perjalanan mereka terjebak dalam badai besar sehingga perahu mereka hampir tenggelam. Berkat bantuan Ki Ronggo Mulyo dan Encik Lanang, sang adipati berhasil diselamatkan.
Sebagai bentuk syukur, Ki Ronggo Mulyo dan Encik Lanang kemudian mengadakan ritual larung sesaji berupa kepala kerbau, yang bertujuan untuk mengucapkan terima kasih dan menyampaikan harapan agar para nelayan dilindungi dari bencana laut serta mendapatkan hasil tangkapan yang melimpah.
Tradisi ini terus berlanjut dan dikenal dengan nama Lomban, yang dirayakan di Pantai Kartini setiap tahun pada tanggal 8 Syawal, atau seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri.